PONDOK MITRA
1 Senin
SMP Vincentius Putera Jakarta
05 Agustus 2008
Tentang Rumah Retret Pratista
Rumah Retret Pratista didirikan pada tahun 1986 oleh biarawan OSC (ordinis Sancate Crucis). Rumah Retret ini berdiri kokoh dan megah di kaki Gunung Burangrang, tidak jauh dari Gunung Tangkuban Parahu. Sebagai salah Satu karya Ordo Salib Suci, maka Rumah Retret Pratista berkembang, bertumbuh berdasarkan spiritualitas OSC sendiri. berkitu ini kami coba paparkan sepintas mengenai arah dan misi rumah retret ini didirikan.
Ciri utama dari para anggota Ordo Salib Suci adalah hidup bersama. Maka, di dalam komunitas Ordo Salib Suci selalu terdapat dua atau lebih anggota yang tinggal bersama. Hal lain yang menjadi ciri dari anggota Ordo Salib Suci adalah hidup berimbang antara karya dan doa (vita mixta). Selain itu, liturgi pun mendapat perhatian yang mendalam dari para anggota Ordo Salib Suci. demikian pun Pratista bergerak dinamis ke arah pembentukan hidup bersama, menciptakan hidup harmonis di antara para retretan , dengan liturgi sebagai sarana dalam seni mengajar & membimbing, tepatnya dalam mendampingi mereka yang datang untuk mengikuti program retret di Pratista.
Kegembiraan, sukacita yang diharapkan setelah mengikuti program retret di pratista hendaknya mengarah pada motto In Cruce Salus (Di dalam Salib ada Keselamatan). Salib tidaklah semata dipandang sebagai simbol penderitaan dan kesengsaraan, namun lebih dipandang sebagai daya yang mampu memancarkan nilai-nilai keselamatan bagi hidup manusia. Dan sesudah berhadapan dengan situasi konkrit di kesehariannya, mereka diharapkan mampu mewartakan Kristus yang tersalib, harus mampu menawarkan nilai-nilai keselamatan, dan harus mampu mengangkat martabat mereka yang miskin, tersingkir, hina, dan termarjinalisasi kepada keselamatan nyata di dunia ini.
-redaksi-
Ciri utama dari para anggota Ordo Salib Suci adalah hidup bersama. Maka, di dalam komunitas Ordo Salib Suci selalu terdapat dua atau lebih anggota yang tinggal bersama. Hal lain yang menjadi ciri dari anggota Ordo Salib Suci adalah hidup berimbang antara karya dan doa (vita mixta). Selain itu, liturgi pun mendapat perhatian yang mendalam dari para anggota Ordo Salib Suci. demikian pun Pratista bergerak dinamis ke arah pembentukan hidup bersama, menciptakan hidup harmonis di antara para retretan , dengan liturgi sebagai sarana dalam seni mengajar & membimbing, tepatnya dalam mendampingi mereka yang datang untuk mengikuti program retret di Pratista.
Kegembiraan, sukacita yang diharapkan setelah mengikuti program retret di pratista hendaknya mengarah pada motto In Cruce Salus (Di dalam Salib ada Keselamatan). Salib tidaklah semata dipandang sebagai simbol penderitaan dan kesengsaraan, namun lebih dipandang sebagai daya yang mampu memancarkan nilai-nilai keselamatan bagi hidup manusia. Dan sesudah berhadapan dengan situasi konkrit di kesehariannya, mereka diharapkan mampu mewartakan Kristus yang tersalib, harus mampu menawarkan nilai-nilai keselamatan, dan harus mampu mengangkat martabat mereka yang miskin, tersingkir, hina, dan termarjinalisasi kepada keselamatan nyata di dunia ini.
-redaksi-
Langganan:
Postingan (Atom)
Postingan
